Makanan Khas Yogyakarta
1. Gudeg Yogyakarta
Gudeg (bahasa Jawa gudheg) merupakan makanan khas Yogyakarta dan Jawa
Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Kuliner
wajib khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak
dengan santan ini memang sangat populer karena rasanya yang lezat.
Sangat sukar untuk mengatakan gudeg mana yang terenak di Yogyakarta.
Gudeg Yogyakarta Foto: ownnews.wordpress.com |
Sebagian besar dari gudeg disediakan untuk makan malam dengan jam buka
mulai pukul 09.00 ketika toko-toko tutup. Karena gudeg-gudeg yang cukup
ramai dijual di trotoar di depan pertokoan atau lokasi-lokasi pusat
keramaian.
Ada tiga jenis gudeg, yaitu gudeg basah, gudeg kering, dan gudeg
manggar. Gudeg basah adalah gudeg yang disajikan dengan kuah santan
nyemek yang gurih. Gudeg yang dijual pada malam hari adalah gudeg basah.
Gudeg ini berkuah dan tidak tahan lama, tidak seperti gudeg kering atau
kendil yang dijual sepanjang hari. Gudeg yang dijual di malam hari
cenderung tidak terlalu manis dan harganya pun lebih murah.
Sedangkan gudeg kering dimasak dalam waktu yang lebih lama hingga
kuahnya mengering dan warnanya lebih kecoklatan dengan rasa yang lebih
manis. Sementara gudeg manggar adalah terbuat dari bunga kelapa. Namun
gudeg manggar ini tidak terlalu mudah ditemukan. Salah satu gudeg yang
terkenal di Yogyakarta adalah gudeg pawon yang dijual pada saat tengah
malam. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Agar gudeng
berwarna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak
bersamaan. Gudeg ini dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah
santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng
krecek.
2. Sup Kembang Waru
Sup kembang waru ini ialah makanan yang di sajikan ketika ada
hajatan-hajatan pengantin di Yogyakarta . Tidak banyak sup ini dijual di
luar acara tersebut. Sup ini disediakan oleh seorang pedagang dengan
pengunjung tiap hari cukup banyak. Sup ini akan ditemukan di lantai dua
bagian tengah bangunan di food court pasar beringharjo.
3. Sate Klatak
Sate Klathak ialah varian sate khas imogiri. Sate klathak sedikit
berbeda dengan sate umumnya. Ciri khas sate ini adalah dimasak dengan
menggunakan ruji sepeda tanpa bumbu apapun namun hanya garam yang
dibubuhkan selama dipanggang di atas api hingga menimbulkan bunyi
gemeletak. Daging kambing yang dipotong kecil-kecil ditusuk dengan
menggunakan jerusi besi sepeda. Jeruji besi ini menjadi penghantar panas
yang baik sehingga daging matang hingga ke dalam. Bumbunya pun bukan
menggunakan kecap seperti sate kambing umumnya. Bumbu yang dipakai
hanyalah garam dengan sedikit ketumbar. Rasanya akan lebih nikmat lagi
saat Anda menyantapnya bersama nasi putih yang telah disiram kuah gulai.
Para penggemar pedas tinggal menambahkan irisan cabe rawit segar.
Selain sate, terdapat menu tongseng dan gule di sini. Sate klathak yang
terkenal adalah warung sate klathak Pak Pong di Pasar Jejeran di Jalan
Imogiri Timur, Bantul, Yogyakarta.
4. Oseng - Oseng Mercon
Oseng - oseng mercon terkenal dengan rasa pedasnya. Begitu pedasnya
hingga terasa panas meledak di mulut. Oseng-oseng mercon khas Yogyakarta
ini adalah tumis tetelan daging sapi, kikil, gajih, kulit, dan tulang
muda yang dioseng - oseng dengan cabai rawit, hingga menimbulkan aroma
kuat. Seporsi nasi panas dan oseng-oseng mercon dijual dengan harga
13.000 rupiah.
Bagi para pencinta pedas yang berkunjung ke Yogyakarta, makanan yang
super pedas ini harus anda cicipi, dengan bumbu khas dengan kepedasan
yang super oseng mercon ini luar biasa enaknya saat disantap dengan nasi
putih panas. Keringat bercucuran dan lidah terbakar tidak bakalan
membuat kapok menyantap oseng mercon ini. Oseng-oseng ini dijual oleh
beberapa warung di sepanjang Jl. KH A.Dahlan. Dan Oseng - oseng mercon
yang paling terkenal lezat adalah oseng-oseng mercon Bu Narti yang
berlokasi di depan gule kepala ikan Mas Agus (sebelah kiri jalan masuk
ke SMA Muhammadiyah Lima)
5. Tempe Benguk
Tempe benguk ini dibuat menggunakan biji benguk, yaitu tanaman sejenis
koro yang bernama latin Mucuna Pruriens. Dalam tempe ini terdapat cita
rasa gurih memikat dari santan dan bumbu yang menyerap kedalam tempe
benguk. Besengek Tempe biasanya benguk akan tambah nikmat bila dinikmati
bersama geblek.
6. Bakmi Jawa
Bakmi jawa berbeda dengan mi goreng atau mi rebus pada umumnya. Bakmi
jawa adalah bakmi rebus (atau bakmi godhog) yang dimasak dengan bumbu
khas masakan jawa yang dimasak di atas anglo dengan api arang. Bakmi
Jawa menggunakan dua macam mie dalam satu masakan yaitu mi kuning basah
dan bihun, menggunakan telur bebek dan taburan bawang goreng beserta
seledri.
Bakmi jawa dimasak dengan campuran ayam, kol, telur, tomat. Kuahnya yang
gurih, membuat bakmi jawa terasa sangat nikmat. Bakmi jawa ditemui di
banyak tempat di Yogyakarta. Ciri khas yang lain, bakmi jawa dimasak
dengan menggunakan tungku arang yang dimasak perporsi untuk
mempertahankan rasa. Selain mi goreng dan mi rebus, akan ditemukan
Magelangan, yaitu nasi goreng yang dimasak dengan mie dan juga mi goreng
nyemek (mi goreng dengan masih tersisa sedikit air kaldunya). Adapun
Bakmi Jawa yang sangat terkenal di Jogja adalah:
- Bakmi KADIN, di jalan Kusumanegara. Sambil menikmati maknanan, kamu bisa mendengar alunan keroncong live disini. Selain itu, juga disediakan minuman bajigur panas yang sudah langka dijual di tempat lain.
- Bakmi Pele. Bakmi Pele berlokasi di pojok alun-alun utara Yogyakarta, dekat dengan Pagar Keraton.
- Bakmi Mbah Mo. berlokasi agak jauh di Dusun Code Manding, jalan Bantul.
- Bakmi Pak Tris juga berada di pasar di Dusun Code Manding, jalan Bantul.
- Bakmi Jokteng Wetan.
7. Mangut lele Mbah Marto
Mangut lele merupakan makanan khas Mataraman (Yogya - Solo) dan Semarang
- Kendal. Sebelum dimasak, ikan lele terlebih dahulu ditusuk dengan
pelepah daun kelapa lalu dibakar di atas tungku dengan menggunakan kayu
bakar. Setelah lele matang lalu dimasak dengan kuah santan yang gurih
dan pedas seperti gulai. Daging lelenya terasa kesat, pedas, dan terasa
khas masakan tungku. Sedangkan kuahnya terasa gurih, asam, sekaligus
pedas. Mangut lele yang terkenal di Jogja adalah Mangut Lele Mbah Marto,
di Dusun Nengahan, Ngiring-Ngiring, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Nama
warungnya sendiri adalah Warung Sego Gudeg Geneng Mbah Marto.
8. Brongkos
Sayur brongkos terbuat dari tahu, tempe, dan kacang tolo yang dipadukan
dengan kuah santan kental dan kaldu daging segar. Kuahnya berwarna hitam
karena menggunakan keluwak. Rasa manis, gurih, dan pedas berpadu dengan
apik menghasilkan rasa yang sangat lezat. Brongkos yang terkenal di
Jogja adalah Brongkos Bu Padmo di di Tempel, Sleman (di bawah jembatan
Krasak) dan brongkos dari RM Handayani di dekat alun-alun selatan.
9. Sego Pecel (SGPC)
Sego Pecel atau disingkat SGC ini adalah nasi pecel. Pecel merupakan
kuliner khas Jawa Tengah dan Jogja. Sayur-sayuran seperti tauge,
kangkung, bayam, kacang panjang dan lain-lain disiram dengan bumbu pecel
yang terbuat dari kacang. Sego pecel yang terkenal di kota Jogja adalah
Sego Pecel Bu Wiryo yang dijual di sekitar kampus Universitas Gadjah
Mada (UGM). Keunggulan dari sego pecel Bu Wiryo ini adalah rasa bumbu
pecelnya yang memiliki perpaduan manis dan pedas yang pas. Untuk
lauknya, tersedia berbagai gorengan seperti tempe, tahu, kerupuk gendar,
kerupuk aci, telor ceplok, bakwan dan lain sebagainya.
10. Soto Sulung Stasiun Tugu
Soto Sulung Stasiun Tugu merupakan soto sulung yang telah melegenda di
Jogja. Soto yang telah dijual sejak tahun 1968 ini berisi daging sapi
dan jeroan sapi dengan kuah yang pekat plus potongan telur rebus.
Keistimewaan Soto Sulung Stasiun Tugu ini terletak pada dagingnya yang
empuk, tidak amis, dan bumbu yang meresap sempurna. Ditambah perasan
jeruk nipis dan sambal, menambah nikmatnya makanan yang satu ini. Warung
soto yang berlokasi di kios area parkir selatan Stasiun Tugu ini kini
telah memiliki berbagai cabang di penjuru Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar