Jumat, 04 Desember 2015

Kuliner Khas Aceh

1. Ayam Tangkap

Ayam Tangkap
Ayam Tangkap
Ayam tangkap adalah kuliner khas Aceh berupa ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Setelah dibumbui, ayam digoreng. Bersamaan dengan itu dimasukkan pula beberapa genggam daun kari (orang Aceh menyebutnya Teumuru), salam koja, dan daun pandan. Rasa rempah dedaunan ini akan meresap sampai ke dalam daging. Ayam tangkap ini disajikan dengan daun yang menutupi ayam. Saat masih hangat, daun ini memiliki tekstur yang renyah seperti keripik. Ayam tangkap ini memiliki citarasa lezat yang sangat khas.

2. Mie Aceh

Mie Aceh
Mie Aceh
Mie Aceh merupakan masakan mie khas Aceh yang dimasak dengan berbagai macam rempah. Mie aceh ini menggunakan mie kuning tebal yang ditambahkan dengan irisan daging sapi, daging kambing, atau makanan laut seperti kepiting, cumi, atau udang. Mie Aceh ini bisa disajikan dengan cara digoreng ataupun direbus. Mie Aceh yang disajikan dengan kuah menggunakan semacam kuah kari yang pedas.

3. Kuah Pliek U

Kuah Pliek U
Kuah Pliek U
Kuah Pliek U merupakan masakan gulai bersantan yang sangat digemari di pesisir timur Aceh. Pliek adalah sejenis ampas pembuatan minyak kelapa yang sudah tidak mengandung minyak. Kuah Pliek U ini disajikan dengan buah nangka muda, buah pepaya muda, daun melinjo, kacang panjang, rebung kecombrang, buah melinjo, dan udang kecil. Kuah Pliek U ini biasanya disajikan dengan nasi dan ikan goreng. Masyarakat Aceh percaya bahwa Kuah Pliek U ini dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh. Kuah Pliek U juga merupakan makanan melambangkan kekerabatan dan keanekaragaman masyarakat Aceh yang dapat disatukan dalam satu kuali sehingga rasanya unik dan dapat digemari seluruh dunia. Kuah Pliek U sangat mudah untuk ditemukan di setiap rumah makan Aceh.

4. Sate Matang

Sate Matang
Sate Matang
Sate Matang adalah salah satu kuliner khas Aceh yang berbahan dasar daging kambing. Dinamakan sate matang karena awal mulanya sate ini dijual di kota Matang Geuleumpang Dua, sebuah kecamatan di Kabupaten Bireuen. Sate matang ini mulai populer sejak tahun 1990-an di berbagai kota besar di Aceh. Daging kambing dipotong dadu besar-besar dengan rendaman bumbu yang kaya rempah-rempah. Sate matang ini disajikan dengan pelengkap kuah kaldu kambing. Kuah kaldu yang kental seperti kari ini pun sangat kaya rempah-rempah seperti kapulaga, bunga lawang, cengkeh, dan merica. Sate matang ini biasanya disajikan dengan saus bumbu kacang tanpa kecap.

5. Sie Reuboh Puteh

Sie Reboh Puteh
Sie Reuboh Puteh
Inilah salah satu kuliner khas Aceh yang merupakan warisan kuliner Aceh Besar. Sie Reuboh Puteh atau dalam bahasa indonesianya adalah daging masak putih merupakan daging sapi (atau daging kambing) yang direbus dengan bawang putih, cabe rawit, garam, dan cuka, kemudian dilumuri perasan jeruk nipis dan diangin-anginkan selama sehari semalam. Lalu daging dipotong dadu dan digoreng. Sie Reuboh Puteh ini memiliki citarasa asam segar dengan sedikit pedas. Citarasa khas dalam Sie Reuboh Puteh ini berasal dari cuka enau atau cuka gampong. Cuka enau ini memiliki aroma yang lebih harum dibanding cuka botolan. Karena banyak lemaknya, maka Sie Reuboh Puteh ini wajib disajikan panas-panas. Sie Reuboh Puteh ini juga sering dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan hingga satu bulan.

6. Gulai Kambing

Gulai Kambing
Gulai Kambing
Gulai kambing Aceh memiliki citarasa yang khas karena dimasak dengan menggunakan bumbu-bumbu khas Aceh. Gulai kambing ini dimasak dalam kuali besi besar yang terus dipanaskan. Gulai ini memiliki citarasa yang khas dengan aroma rempah-rempah. Daging kambingnya empuk tanpa bau prengus. Kuahnya yang berwarna kuning keruh dilengkapi dengan sumsum yang berasal dari tulang. Gulai kambing ini biasanya disajikan bersama nasi, potongan daging kambing bakar, dan potongan lombok rawit hijau. Gulai kambing ini bisa juga disajikan bersama roti canai.

7. Keumamah (ikan kayu)

Ikan Kayu
Keumamah (Ikan Kayu)
Keumamah atau ikan kayu adalah masakan tradisional Aceh yang berbahan dasar ikan tongkol. Ikan tongkol yang telah direbus lalu dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah itu, ikan diiris tipis-tipis. Ikan kayu ini memiliki tekstur yang renyah. Ikan kayu ini lalu biasanya dimasak dengan berbagai bahan masakan, seperti santan kelapa, kentang, cabai hijau, dan rempah-rempah lainnya. Ikan kayu ini dapat bertahan lama sehingga cocok untuk menjadi bekal dalam perjalanan jauh. Ikan kayu ini sangat terkenal selama perang Aceh melawan Belanda di hutan karena tahan lama dan mudah dimasak.

8. Bu Sie Itek

Sie Itek
Sie Itek
Para penggemar bebek wajib menyantap bu sie itek saat bertandang ke Aceh. Bu Sie Itek atau nasi daging bebek merupakan nasi putih yang dicampur dengan gulai daging bebek. Gulai daging bebek ini dimasak dengan berbagai rempah seperti cabai, bawang, merica, lada, ketumbar, dan lainnya. Proses memasaknya cukup lama supaya daging bebeknya empuk. Aroma kuah gulainya cukup menyengat hidung dengan citarasa yang sangat berempah. Bu Sie Itek ini merupakan kuliner khas Aceh yang berasal dari Kota Juang, Kabupaten Bireuen.

9. Martabak Aceh

Martabak Aceh
Martabak Aceh
Kuliner khas Aceh yang satu ini sekilas memang mirip seperti martabak telur pada umumnya. Namun proses pembuatannya berbeda dengan martabak telur biasanya. Unik, karena kulitnya di dalam dan telurnya di luar. Kulit martabaknya yang dibentuk persegi digoreng dahulu, persis seperti roti canai. Lalu adonan kulit yang telah digoreng ini dituangi kocokan telur yang telah dicampur bumbu-bumbu lalu kembali digoreng. Citarasanya gurih dengan rasa sedikit pedas. Martabak Aceh ini biasanya divariasikan juga dengan bumbu kari dan gulai daging.

10. Rujak Aceh Samalanga

Rujak Aceh Samalanga
Rujak Aceh Samalanga
Samalanga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Bireueun. Rujak Aceh Samalangan ini memiliki keunikan dari citarasanya yang asam, manis, dan pedas. Buah-buahan yang digunakan relatif sama, seperti mangga, pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, nanas, dan timun. Sedangkan bumbu-bumbunya adalah garam, cabe rawit, asam jawa, gula aren cair, kacang tanah dan pisang monyet, dan buah rumbia. Buah rumbia ini menjadi bahan khas Rujak Aceh Samalanga. Uniknya, Rujak Aceh Samalanga ini diolah di dalam ulekan besar dari batu atau kayu jati yang dapat menampung 50 porsi rujak.

11. Roti Cane

Roti Cane
Roti Cane
Anda mungkin lebih mengenal roti cane sebagai makanan India. Wajar, memang. Roti cane ini awalnya dibawa oleh para pedagang India puluhan tahun lalu. Roti cane kemudian menjadi populer di Aceh sebagai kuliner khas Aceh. Roti cane ini terbuat dari adonan tepung yang dicampur dengan mentega dan gula lalu digoreng tipis-tipis. Citarasanya gurih berpadu dengan rasa manis. Roti cane ini biasanya disajikan dengan kari kambing pedas.

12. Kopi Sanger

Kopi Sanger
Kopi Sanger
Siapa yang belum pernah mendengar nikmatnya kopi aceh? Namun, mungkin belum semua pernah mendengar tentang Kopi Sanger. Kopi Sanger ini bisa disebut dengan Cappuccino dari Aceh. Kopi sanger ini dibuat dari campuran kopi hitam dari biji kopi robusta ataupun arabika dengan susu kental manis yang dicampur gula. Kopi ini lalu dikocok hingga berbuih. Untuk rasa, kopi sanger ini tentunya berbeda dengan kopi susu biasa karena takaran kopi dan susunya berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar