Senin, 07 Maret 2016

Jajanan Khas Yogyakarta

Ide kreatif masyarakat Indonesia dalam mengolah bahan pangan memang patut diacungi jempol. Hal ini bisa dilihat jelas dengan beribu-ribu resep olahan bahan pangan yang ada di Indonesia. Di daerah, panganan-panganan yang dibuat berdasarkan selera lidah masyarakat daerah tersebut.  

Ada beberapa makanan tradisional yang masuk dalam deretan aneka makanan jajanan pasar yang mulai jarang ditemui, ada kipo, cenil, lupis, sawut, grontol dll. Jogja adalah gudangnya makanan unik nan lezat. 


Apabila Anda sedang liburan ke Jogja, sempatkanlah untuk berwisata kuliner dengan berburu jajanan-jananan pasar tersebut. Saya rasa jiwa petualangan Anda pun agak terganggu dengan makanan-makanan yang mungkin jarang anda dengar berikut ini:  
LEMPER
lemper jajanan pasar

Lemper adalah salah satu makanan yang terbuat dari beras ketan dan di dalamnya di isi dengan abon sapi, atau daging baik daging ayam maupun ikan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Rasanya gurih, karena ketannya dimasak dengan mencampurkan santan kelapa.
AREM AREM
arem arem jajanan pasar
Arem-arem merupakan makanan tradisonal yang berbahan dasar nasi lalu diisi sayuran atau sambal goreng kemudian dibungkus dengan daun pisang. Arem-arem ukurannya lebih besar daripada lemper.
KIPO
kipo jajanan pasar
Kipo adalah makanan ringan khas Kotagede Yogyakarta. Konon makanan ini menjadi idola bagi bangsawan kraton Mataram. Kipo dibuat dari bahan ketan, santan, gula dan garam. Sedangkan warna hijau berasal dari daun suji dan daun pandan. Bila ingin berburu kipo, kunjungilah warung bu Djito di jalan Mondorakan Kotagede.

WAJIK
wajik jajanan pasar
Wajik adalah salah satu makanan yang terbuat dengan bahan dasar beras ketan, dicampur dengan santan dan juga gula merah yang memiliki cita rasa manis dan gurih khas indonesia tentunya.
KLEPON
klepon jajanan pasar
Klepon adalah makanan  yang terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi gula kelapa (gula Jawa) kemudian direbus dalam air mendidih lalu disajikan dengan parutan kelapa. Biasanya klepon berwarna hijau, jadi perlu ditambahkan pewarna dari daun suji atau daun pandan.
CENIL
cenil jajanan pasar
Makanan ini kenyal dan manis, bentuknya warna-warni. Dengan tambahan parutan kelapa ini, membuat cenil lebih enak disantap.
GETHUK LINDRI
gethuk lindri jajanan pasar
Makanan berbahan dasar singkong ini sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat indonesia terutama yang tinggal di jawa tengah dan jawa timur. Selain gethuk lindri di setiap daerah di jawa memiliki jenis getuk sendiri. Getuk lindri merupakan kue khas nusantara dari kota Magelang dan Jogja yang sering dijadikan oleh ole
SEMAR MENDEM
semar mendem jajanan pasar
Makanan ini bahan utamanya adalah beras ketan yang sebaiknya kita meumilih beras ketan yang baik sehingga nanti hasilnya meumuaskan,makanan ini hampir sama dengan lemper hanya bedanya digulung dengan dadar telur yang teklah kita ukur ukurannya
PUTU AYU/PUTRI AYU
putu ayu jajanan pasar
Kue basah tradisional yang enak dan lembut ini merupakan salah satu dari aneka jajanan pasar yang hingga saat ini masih populer. Kue putu ayu atau sering disebut juga kue putri ayu ini memilki tampilan warna yang cantik, yaitu hijau dan putih dari kelapa yang diparut.
GANDOS / RANGIN / PANCONG
gandos jajanan pasar
adalah sejenis jajanan yang terbuat dari campuran kelapa muda serut atau parut, tepung beras, sedikit sagu dan air yang dipanggang dalam loyang cetakan.  Dominasi unsur kelapa serut  inilah yang membuat loyang cetakan tak perlu diolesi minyak atau margarin. Setelah adonan dipanggang beberapa saat, aroma wangi kelapa mulai menyeruak menggoda selera. Benar saja setelah matang rangin menjadi sebuah  sajian yang gurih dan nikmat. Apalagi jika langsung menikmatinya fresh from the loyang cetakan.
KUE LUMPUR
kue lumpur
Kue ini bertekstur lembutnya dengan aroma pandan dan vanili yang menjadi kelebihan utama kudapan ini sehingga banyak digemari. Konon, nama kue ini berasal dari teksturnya yang sangat lembut dan halus seperti lumpur.
ONDE ONDE
onde onde
Onde onde berbentuk bulat dengan balutan wijen mirip kue wijen tapi kue onde onde ini ukurannya lebih besar dan rasanya empuk dan manis. Salah satu yang khas dari kue enak ini pada bagian dalam kue  diisi dengan kacang hijau membuat kue onde onde terasa nikmat. Di malaysia onde onde sering disebut kue buih dengan isi kelapa atau kacang.
GATOT
gatot jajanan pasar
Gatot adalah makanan khas Gunungkidul. Makanan ini berbentuk dadu, agak lengket, warnanya coklat agak kehitam-hitaman. Rasa dari gatot cukup unik, biasanya gatot ini disantap dengan taburan kelapa parut, ataupun gula pasir, yang melengkapi citarasa gatot menjadi lebih sensasional.
JADAH MANTEN
jadah manten
Jadah manten merupakan makanan tradisional yang berasal dari Jogja. Jadah manten dibuat dari bahan beras ketan dengan bahan isian berupa daging ayam atau sapi. Cara menghidangkannya dengan dibakar atau dipanggang diatas bara api arang, karena aroma yang keluar dari bakaran tersebut akan lebih menggugah selera makan dibandingkan dengan jika dipanggang diatas oven. Kue yang satu ini juga lebih nikmat disajikan saat hangat. Rasa gurih dan nikmat dari bahan isian membuat sajian makanan yang satu ini menjadi sangat digemari oleh semua kalangan.


LUPIS
lupis jajanan pasar
Lupis merupakan sebuah jajanan pasar tradisional yang terasa legit dan manis. Kue lupis ini terbuat dari bahan beras ketan yang dikukus menggunakan daun pisang. Kue ini sungguh tergolong enak untuk dinikmati karena dalam penyajiannya dilumuri saus gula merah bersama parutan kelapa. Anda bisa menemukan makanan ini di pasar-pasar tradisional, khususnya di Jawa.





GRONTOL
grontol jajanan pasar
Grontol adalah salah satu makanan tradisional di pulau jawa umumnya, yang berbahan dasar jagung dengan ditaburi parutan kelapa. Rasanya gurih, asin dan manis, pokoknya nikmat. Ada 2 cara dalam menikmati grontol, yang pertama dengan menambahkan sedikit gula pasir ke dalam grontol tersebut agar grontol menjadi manis. Yang kedua adalah dengan gula jawa/ gula aren yang dicairkan atau lebih sering disebut dengan juroh.




SAWUT
sawut jajanan pasar
Sawut adalah salah satu jajanan tradisional yang dibuat dari singkong yang diparut kasar, kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah. Kemudian dikukus. Walaupun cara membuatnya tidak selalu sama, tapi pada dasarnya penyajian akhirnya adalah campuran dari ketiga bahan tersebut.






CLOROT
clorot jajanan pasar
Clorot adalah jajanan khas dari Jawa yang terbuat dari gula merah, santan, tepung beras, tepung sagu serta bahan lainnya. Adonan dimasukkan wadah yang terbuat dari janur kuning yang diulin membentuk kerucut mirip mainan terompet daun kelapa kemudian dikukus. cara makannya cukup sederhana dan nggak ribet yaitu dengan mendorong bagian bawah wadah yang terbuat dari janur tersebut.




CARANG GESING
carang gesing
Carang Gesing adalah makanan tradisional dengan bahan dasar pisang yang dikukus dalam daun pisang. Rasanya manis. Makan 1 bungkus carang gesing bikin Anda ketagihan, minimal sampai bungkus ketiga. Coba sendiri!!







NOGOSARI
nogosari jajanan pasar
Nogosari adalah sejenis kue yang terbuat dari tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula yang diisi pisang. Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Selain bahan yang tersebut di atas, nagasari juga sering dikukus dengan balutan daun pandan sehingga menimbulkan aroma yang khas.






KICAK
kicak jajanan pasar
Kicak terbuat dari beras ketan atau jadah yang dicampur gula pasir. Taburan kelapa parut yang sedikit asin membuat rasanya semakin gurih. Yang tak kalah istimewa adalah aromanya yang harum perpaduan dari aroma pandan dan daging buah nangka yang khas. Meski sederhana wujud Kicak justru sangat cantik. Warna putih ketan dan kelapa parut ditambah potongan kecil daun pandan yang hijau serta buah nangka yang kuning membuat Kicak semakin menggugah selera.



SRABI SOLO
srabi solo
Sebuah makanan ringan ala Solo, Jawa Tengah. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang mirip pannekoek atau pannenkoek. Srabi adalah jajanan khas dari Solo yang terbuat dari santan kelapa dicampur dengan sedikit tepung, yang menjadikannya bercitarasa gurih. Biasa juga diberi taburan berupa potongan pisang, nangka atau bahkan meses dan keju bila suka. Srabi yang terkenal berasal dari daerah Notokusuman, yang sering disingkat menjadi Notosuman (Srabi Notosuman)



KRASIKAN
KRASIKAN adalah jajanan khas yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus lalu disangrai dan dicampur dengan tepung ketan dan gula jawa. Jajanan berwarna coklat muda dan bertotol-totol ini teksturnya kasar, dikunyahpun agak sedikit kasar (ini yang membuat Krasikan terasa unik dan banyak dicari). Rasa krasikan ini manis, legit dan memiliki aroma khas tersendiri dari gula jawa yang dipakai, sehingga anggapan rasa kasar yang mengusik lidah itu hilang dan membawa kelezatan.


Jajanan Khas Solo

Jajanan Tradisional – SOLO

Kota Surakarta atau Solo identik dengan kota wisata kuliner yang bisa membuat perut buncit karena beragam pilihan makanan tradisional yang bisa ditemui dari pagi sampai subuh. Sebut saja Nasi Liwet, Tengkleng, Timlo, Gudeg Ceker lalu minuman dingin seperti Dawet Selasih, Dawet Kadipolo, hmm… Membaca nama-nama tersebut sudah bikin ngiler, apalagi kalau berhadapan langsung ya? Slurpp…
Selain kuliner main course yang maknyus seperti saya sebutkan di atas, Solo juga punya penganan khas yang diantaranya sudah terkenal dan diburu oleh wisatawan yang singgah, ada pula jajanan yang belum populer karena kalah karisma dengan yang mainstream.
Are you ready?

________
Serabi Notosuman
Serabi Notosuman
Mendengar kata Serabi Solo pasti langsung tanggap dengan keberadaan Serabi Notosuman yang sudah familiar. Campuran adonan tepung beras dengan santan membuat serabi terasa gurih di lidah. Serabi Notosuman termasuk salah satu penganan yang mainstream, bahkan sepanjang Jalan Notosuman bisa ditemukan dua sampai tiga toko bertuliskan “Serabi Notosuman ASLI”. Saking larisnya, kerabat dan sahabat pecentus penganan ini berpikir sangat kreatif dengan membuka cabang dimana mereka tinggal, sehingga Serabi Notosuman ini serasa bukan jajanan asli Solo lagi karena begitu mudahnya ditemukan di beberapa kota terutama Pulau Jawa. *puk puk Solo*
Harga di kota asalnya mulai dari 2.000 sampai 3.000 tergantung topping ( coklat atau polos ). Jika ingin melihat proses pembuatan Serabi Notosuman bisa meluncur ke Jalan Notosuman. Jika ingin mencicipi serabi dengan aneka ragam isi seperti nangka, meses, pisang bisa meluncur ke daerah sekitar Pasar Pon, Jalan Slamet Riyadi.
________
lenjongan Pasar Gede
lenjongan Pasar Gede
Pasar Gede Hardjonagoro merupakan salah satu pasar tertua di Solo sekaligus pasar yang masih bertahan dengan ketradisionalan-nya. Pengunjung bisa dengan mudah menemukan aneka ragam makanan tradisional, seperti salah satunya Lenjongan yang banyak dijumpai di bagian tengah pasar. Lenjongan merupakan istilah untuk berbagai macam jajanan pasar yang umumnya terdiri dari cenil, ketan putih, ketan hitam, klepon, gatot, gendar, grontol, tiwul dan lain-lain. Pembeli bisa memilih jajanan sesuai selera masing-masing, pilih klepon campur ketan putih dan ketan hitam, monggo. Atau mau pilih semua jenis jadi satu wadah, boleh banget! Gula bubuk, parutan kelapa dan lelehan gula jawa menjadi pelengkap lenjongan. Satu pincuk lenjongan hanya dihargai 3.000 sampai 5.000 saja tergantung pilihan. Murah nan kenyang ;-)
________
Ledre
Ledre
Ledre Laweyan
Ledre Laweyan
Jajanan yang satu ini tak diketahui dari mana asal kampung pembuatnya, yang jelas Ledre merupakan salah satu makanan kesukaan Raja di Mangkunegaran. Terbuat dari adonan beras ketan yang dipanggang di wajan tanpa minyak hingga setengah gosong menyerupai intip, kemudian diisi parutan kelapa dan potongan pisang raja dan dilipat jadi setengah lingkaran membuat Ledre terasa susah untuk dicerna ( baca : seret ). Dengan sedikit modifikasi adonan, Bu Sri Martini berhasil membuat Ledre menjadi lebih mudah dicerna dan terkenal di kalangan wisatawan yang singgah di kampung Laweyan yang kemudian dikenal dengan sebutan Ledre Laweyan. Harga mulai dari 2.000 sampai 3.000 tergantung isi ( pisang, pisang coklat, keju, dan pisang coklat keju ). Terletak tidak jauh dari pusat shopping batik di kampung Laweyan membuat tempat ini mudah ditemukan, kalau nyasar please Gunakan Penduduk Setempat atau GPS. *wink*
________
Leker
Leker
Bu Sri, penjual Leker Gajahan
Bu Sri, penjual Leker Gajahan
Pengaruh bangsa asing yang sempat menduduki Nusantara menciptakan kulturisasi makanan seperti kue Leker yang sepintas mirip dengan crepes. Adonan tepung yang diletakkan di atas wajan panas dibubuhi potongan pisang raja, taburan gula pasir dan bubuk coklat dengan sedikit meses coklat membuat Leker Gajahan yang terletak dekat salah satu bekas nDalem Pangeran di Solo ini terasa istimewa. Lelehan gula meses coklat menimbulkan rasa manis yang WOW dan membedakan dari leker lain di Solo. Pilihan pisang menentukan rasa dari sebuah leker. Pisang raja yang belum terlalu masak tidak cocok sebagai bahan dari leker, kata Bu Sri pemilik Leker Gajahan. Cukup membayar 2.000 saja untuk sebuah leker yang dijual persis di seberang Hotel Trisari, Kelurahan Gajahan. Murah kan?
Dijamin nggak nyesel deh membawa pulang Leker Gajahan sebagai oleh-oleh. Slurpp…
________
Getuk Lindri
Getuk Lindri
gerobak Getuk Lindri
gerobak Getuk Lindri
Getuk asale soko telo… Moto ngantuk iku tambane opo? Getuk merupakan salah satu penganan tradisional yang banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proses pembuatan yang tergolong mudah membuat getuk mudah dibuat oleh beragam kalangan. Getuk Lindri merupakan salah satu varian dari getuk, dimana singkong yang sudah masak ditumbuk sampai halus kemudian dicampur dengan gula dan pewarna makanan. Setelah itu adonan digiling menyerupai mie dan dipotong kecil-kecil.
Getuk Lindri bisa dijumpai di kawasan Sriwedari dimana gerobak kecil tersebut memiliki jajanan lain yang nggak kalah enaknya seperti Oyol-Oyol. Oyol-Oyol merupakan campuran tepung tapioka dan ketela yang dikukus menghasilkan tekstur kenyal dan terasa lembut di mulut. Parutan kelapa dan gula bubuk menjadi pelengkap getuk, oyol-oyol, dan klepon. Pembeli bisa memilih sesuai selera atau membayar 5.000 untuk satu bungkus lengkap dengan isi yang mengenyangkan perut.
________
Sudah ada empat review penganan tradisional yang ada di kota Solo. Mau nambah cemilan lagi? :-D
Mendut
Mendut
Ada jajanan pasar yang selalu saya kenalkan ke teman dari luar kota yang berkunjung ke Solo. Mendut merupakan nama sebuah jajanan tradisional yang dewasa ini semakin langka. Kabar baiknya makanan ini masih bisa dijumpai di salah satu kios jajanan Pasar Gede, kabar buruknya setelah mencicipi makanan tersebut teman saya jadi ketagihan #ups. Santan padat yang dikukus dengan klepon ( bulatan tepung ketan dengan warna hijau yang diisi gula dan parutan kelapa ) di dalamnya membuat rasa gurih beradu rasa dengan rasa manis. Hal itulah yang membuat beberapa teman ngaku jatuh cinta dengan Mendut. Sensasi apa lagi dari sebuah Mendut? Silakan rasakan sendiri :-D
Beda cerita dengan T.K.S. atau Telo Kacang Sambel yang dirintis oleh Mbah Atun di kawasan Kedung Lumbu. Racikan sederhana berupa potongan ketela goreng, kacang goreng dilumuri kuah sambal ini mampu membuat perpaduan rasa yang unik saat disantap.

Jajanan Khas Semarang

Wingko babat

wingkobabat







            Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Wingko sangatlah terkenal di pantai utara pulau Jawa. Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Di pulau Jawa, Wingko juga sering menjadi oleh-oleh untuk keluarga, yang menjadikan kue ini terkenal.
Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini.
Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Ini adalah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini.
Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini.
Saat ini wingko adalah makanan yang terkenal di Babat dan Semarang dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Banyak Wingko yang saat ini masih menggunakan nama Tionghoa.

Jajanan Khas Bandung

Jajanan Tradisional khas Jawa Barat

jajanan-pasar
Jajanan Tradisional Khas Jawa Barat

“Sudah pernah makan ali agrem atau putri noong?”

“Eh, makanan apa tuh? Kalau rainbow cake gue tau…”

Semasa saya masih kanak-kanak, saya tidak mengenal kue-kue seperti rainbow cake, macaroon, ataupun cupcake. Kue yang saya kenal ya jajanan pasar model lemper atau kue nagasari. Hmm, anak-anak jaman sekarang masih kenal nggak ya dengan jajanan tradisional? Tapi, walaupun jaman sudah berubah dan kehadiran kue-kue dari negara lain jadi ngetrend di Indonesia, saya tetap suka dengan jajanan tradisional. Dan tentu saja sebaiknya kita pun mengenal jajanan tradisional kita sendiri (terutama karena kita sering makan sembari tidak tahu namanya apa). Klikers, berikut 12 jajanan tradisional khas Jawa Barat yang wajib Anda ketahui:

1. Colenak

Colenak
Colenak
Colenak berasal dari singkatan “dicocol enak”. Penganan khas tanah Parahyangan ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar. Colenak ini disantap dengan cara dicocolkan pada gula jawa cair yang dicampur dengan serutan kelapa. Kudapan ini diperkenalkan oleh Aki Murdi pada tahun 1930.

2. Comro/combro dan misro

Comro
Comro
Merupakan singkatan dari oncom di jero (jero artinya ‘dalam’ dalam bahasa sunda). Comro atau combro dibuat dari parutan singkong yang bagian dalamnya diisi dengan sambal omcom yang kemudian digoreng. Bentuknya bulat agak pipih dan rasanya gurih pedas.
Misro
Misro
Selain comro, dikenal juga misro atau amis di jero (amis artinya manis dalam bahasa sunda). Misro ini mirip dengan comro hanya saja dalamnya diisi dengan gula merah.

3. Awug

Awug
Awug
Awug merupakan salah satu jajanan khas Bandung yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang dikukus dengan gula merah. Agak mirip dengan kue putu. Awug ini biasanya dikukus dalam wadah yang berbentuk kerucut (mirip nasi tumpeng). Rasanya manis legit dan lebih enak bila disantap saat masih hangat.

4. Gemblong

Gemblong
Gemblong
Jajanan tradisional yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan yang diuleni hingga kalis lalu dibentuk bulat/lonjong. Adonan gemblong yang sudah dibentuk bulat lonjong ini lalu digoreng dan setelah dingin dilapisi dengan gula aren. Teksturnya agak keras dan rasa manisnya cukup legit.

5. Cireng dan cilok

cireng
cireng
Cireng adalah singkatan dari aci digoreng, sedangkan cilok adalah aci dicolok. Sesuai dengan namanya, cireng terbuat dari tepung aci/tapioka yang diberi bumbu lalu digoreng. Dengan berkembangnya jaman, pengolahan cireng menjadi semakin inovatif. Kini ada cireng dengan berbagai macam isi, mulai dari keju, daging ayam, sosis, barbeque. Ada juga rujak cireng yaitu cireng dicocol dengan bumbu kecap cengek.
Cilok
Cilok
Sedangkan cilok atau aci dicolok diolah dengan cara tepung aci yang telah dibumbui lalu dibentuk bulat dan direbus. Cilok ini ditusuk-tusuk sehingga mirip sate lalu dimakan dengan bumbu kacang atau saus sambal.

6. Serabi oncom

Serabi Oncom
Serabi Oncom
Serabi atau surabi adalah penganan yang dibuat dari tepung beras. Jika biasanya surabi disandingkan dengan kuah santan dan gula merah, maka surabi oncom ini diberi topping oncom di bagian atasnya.

7. Bandros

Bandros
Bandros
Bandros adalah makanan khas Jawa Barat, tepatnya dari Sukabumi, yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan. Bentuknya mirip dengan kue pukis karena memang menggunakan cetakan yang serupa. Namun tentu saja rasanya berbeda dengan pukis yang memiliki citarasa manis. Bandros memiliki rasa gurih kelapa/santan. Ada juga bandros manis yang bagian atasnya ditaburi gula putih.

8. Ali agrem

Ali Agrem
Ali Agrem
Bentuknya mirip dengan donat hanya saja ukurannya lebih kecil. Ali agrem merupakan santapan tradisional Jawa Barat yang terbuat dari adonan tepung beras, kelapa sangrai, dan gula merah yang digoreng. Dinamakan ali agrem karena bentuknya seperti ali atau cincin yang melingkar. Ali agrem ini biasanya disuguhkan pada acara-acara pernikahan. Di tanah betawi, ali agrem ini dikenal dengan nama kue cincin.

9. Wajit Cililin

wajit cililin
wajit cililin
Wajit adalah penganan yang dibuat dari gula kawung atau gula aren, kelapa, gula putih, beras ketan dan vanili. Semua bahan ini lalu disatukan dan diaduk di dalam wajan hingga masak dengan menggunakan api tungku. Wajit yang sudah masak lalu dibungkus dengan daun jagung kering lalu dijemur hingga kering. Karena dijemur itulah wajit memiliki tekstur agak kering di bagian luarnya dan lembut bagian dalamnya. Karena kepopulerannya, tak heran bila wajit cililin ini masih senantiasa diproduksi oleh para perajinnya.

10. Leupeut

leupeut
leupeut
Nah, yang tidak biasa berbahasa sunda biasanya bakalan salah saat mengucapkan lafal ‘eu’ pada kata leupeut ini. Leupeut (bukan lepet) adalah penganan yang terbuat dari beras atau ketan yang dibungkus dengan daun pisang atau daun kelapa yang dilipat lalu diikat. Leupeut ini bisa diisi kacang ataupun oncom. Sekilas, leupeut ini mirip dengan lontong. Rasanya pun mirip. Hal yang membedakan leupeut dengan lontong terutama adalah dari cara membungkusnya.

11. Gurandil

Gurandil
Gurandil
Gurandil dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil yang diberi pewarna. Biasanya sih diberi warna hijau atau merah muda sehingga tampilannya menjadi lebih menarik. Adonan ini lalu dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa. Gurandil ini mirip dengan kue tradisional cenil.

12. Putri Noong

putri noong
putri noong
Noong dalam bahasa sunda artinya: mengintip. Kue putri noong ini dibuat dari bahan dasar singkong dan pisang. Adonan singkong yang diparut dan diberi pewarna lalu bagian tengahnya diberi buah pisang. Adonan ini lalu dikukus dan setelah matang disajikan dengan kelapa parut.