Senin, 07 Maret 2016

Jajanan Khas Banten

Aneka Ragam Kuliner Jajanan Tradisonal Kabupaten Pandeglang

Aneka jajanan tradisional Pandeglang (foto:bantendaily.com)
Aneka jajanan tradisional Pandeglang (foto:bantendaily.com)
Pandeglang, BANTEN DAILY** Panorama wisata memberi ruh tersendiri bagi keelokan Pandeglang. Demikian pada kuliner jajanan tradisional kota Badak. Bukan hanya sekedar kuliner, jajanan tradisional juga bagian khasanah kekayaan budaya kota yang terletak di ujung kulon pulau jawa.
Berkunjung ke kota yang dihiasai keindahan pantai dan cagar alam ini, rasanya kurang lengkap tanpa mengenal dan mencicipi jajanan khas tradionalnya. Bukan hanya untuk sekedar dicicipi, jajanan tradisional ini juga cocok sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke kabupaten, yang dulunya terkenal dengan nama pandai gelang, (tukang atau tempat menempa gelang).
Dilansir dari laman dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten, Kabupaten Pandeglang, provinsi Banten, berikut aneka jajanan tradisional dengan cita rasa kekhasannya yang patut anda cicipi.
Otak-Otak
Labuan – Pantai Carita dan sekitarnya adalah salah satu daerah yang memiliki makanan jenis ini. Penganan khas daerah yang berada di sekitar pantai ini adalah salah satu bentuk pemanfaat potensi sumber daya alam berupa ikan yang melimpah, sehingga dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat setempat.
Teksturnya lembut karena terbuat dari ikan Tenggiri yang diaduk merata dengan tepung tapioka, santan, bawang putih, merica, gula pasir dan garam. Aroma yang timbul dari daun pisang sebagai pembungkusnya, dan terbakar di atas arang akan menimbulkan aroma yang sangat menggugah selera.
Selain sebagai pendamping nasi, otak-otak sering dimakan tanpa nasi dengan sambal kacang yang diasang dan ditambah bumbu lain. Penyajiannya bisa dicocol atau ditaburkan di atas piring.
Angeun Lada
Masakan berupa sayur yang dicampur dengan daging kerbau atau sapi dan menggunakan daun khas bernama daun walang yang wanginya sangat menyengat seperti binatang walang sangit. Rasa masakan ini sangat kaya rempah dan pedas, tidak salah disebut sayur lada karena kuahnya seperti dicampur beribu lada. Sayur ini sangat terkenal di Pandeglang, karena hanya di sini tumbuh daun Walang.
Karena saking jarangnya orang yang memiliki tanaman Walang, sayur Angeun Lada ini juga sudah jarang ditemui di Banten. Dulunya sayur ini juga disajikan di acara tertentu seperti tahlilan, aqiqah, atau tasyakuran.
Kue Jojorong
Banyak yang bilang kue ini seperti putri malu. Di balik putihnya adonan tepung berasnya, coba sendok sedikit sampai kebagian dalamnya. Anda pasti akan menemukan harta karun berupa lelehan gula aren yang menggoyahkan lidah dan matamu seketika.
Uniknya Jojorong ini, membuat kita menebak-nebak seperti apa asli kuenya. Secara kasat mata, kue ini dari atas terlihat kaku, tapi saat disentuh dengan sendok, cus bagian atas kue akan pecah karena memang bertekstur lembut seperti air dan bagian dalam agak sedikit lengket bergula merah.
Kue Pasung
Sama seperti Jojorong, tidak ada yang tahu pasti mengapa kue ini dinamakan kue Pasung, hanya saja nama tersebut memang nama khas orang Sunda. Kue Pasung terbuat dari tepung beras, hanya saja ada adonan kue ini terdiri dari dua adonan, campuran tepung beras dan gula aren/merah, kemudian adonan tepung sagu dan santan untuk membuatnya jadi kenyal.
Biasanya di dalam adonannya selain tepung beras, gula aren/merah, tepung sagu dan santan yang diuleni, ditambahkan juga potongan kelapa atau nangka sehing kuenya lebih bertekstur dan wangi.
Yang unik dari kue ini memang bentuknya yang menyerupai corong. Kalau daun pisang pada jojorong di bentuk kotak seperti nampan kecil, pada Pasung daunnya digulung seperti corong atau contong.
Balok Memes
Makanan khas dari Menes, sebuah kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten. Kue Balok adalah sejenis makanan yang terbuat dari singkong, berbentuk segi empat layaknya kotak, dan berwarna putih. Lembek bila disentuh dan kenyal bila sudah berada di mulut. Itulah kue Balok.
Yang unik dan khas dari makanan ini adalah penambahan dua bumbu yaitu bawang goreng yang dicampur sejenis minyak, diolesi tepat diatas potongan balok ini, tak lupa ditambah serundeng diatasnya. mau tahu rasanya? Yang jelas kalau makan satu, pasti pingin nambah rasanya.
Apem Putih
Satu lagi makanan yang cocok menemani anda berbuka puasa. Makanan khas Pandeglang yang satu ini mudah ditemui saat bulan Ramadan. Warnanya putih bersih berbentuk kotak bertekstur kenyal. Rasa asam pada kuliner tradisional ini tidak lagi terasa saat dicocol dengan kinca (gula merah cair) atau sirup aneka rasa.
Proses pembuatannya awalnya bahan baku seperti beras direndam selama dua jam. Kemudian, beras digiling menjadi tepung dan dicampur dengan tape. Setelah adonan tercampur, selanjutnya diulek dan diberi air secukupnya, adonan dimasukkan ke dalam cetakan dari daun pisang sepet untuk dikukus sampai matang.
Olahan ini dapat dijumpai di jajaran para penjual apem khas Cimanuk di Pasar Pandeglang, atau datang langsung ke pasar Cimanuk. Harganya pun terjangkau, hanya dengan Rp5000 Anda bisa membawa pulang apem putih.
Emping Melinjo
Sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Pembuatan emping melinjo diawali dengan menyangrai melinjo, kemudian dikupas dan ditipiskan dengan sejenis palu dari batu. Makanan ini banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil dan oleh industri di daerah kecamatan menes dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar