Jumat, 04 Desember 2015

Kuliner Khas Bengkulu

Kuliner Bengkulu Unik Yang Wajib Dicoba

Tempayak
Indonesia memiliki beragam kekayaan kuliner yang lezat dan unik, dimana setiap daerah mempunyai makanan atau masakan khas yang menjadi ciri khas daerah masing-masing. Salah satu masakan khas Indonesia yang wajib kamu coba adalah masakan khas Bengkulu. Makanan khas Bengkulu ini memiliki corak yang sangat unik karena dipengaruhi oleh Kerajaan Sriwijaya dan melayu Minangkabau, maka dari itu ciri makanannya pun hampir sama dengan cita rasa 3 propinsi yang berdekatan seperti Jambi, Palembang/sumatera Selatan dan Padang/Sumatera Barat.

LIHAT JUGA : Kuliner Aceh Ini Wajib Kamu Coba 
1.  Lepek Binti
Lepek Binti (Resep Tradisional)
Photo by www.kulinologi.co.id
Lepek binti adalah makanan ringan khas Bengkulu yang terbuat dari tepung ketan, garam, santan yang didalamnya berisi gilingan daging sapi yang dicampur bersama bumbu berbentuk santan, lengkuas dan daun salam. Lalu semua bahan tersebut dibungkus daun pisang dan direbus.
2. Tempoyak
Tempayak
Photo by milanistibaturaja.wordpress.com
Makanan ini terbuat dari fermentasi durian dan merupakan makanan ciri khas dari 3 daerah yaitu Pelembang, Jambi dan Bengkulu. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya makan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun sangat jarang dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak juga dijadikan bumbu masakan.
3. Bagar Hiu
Bagar-hiu-1
Photo by www.maskiki.com
Merupakan resep makanan khas Bengkulu pertama yang berbahan dasar dari ikan hiu. Biasanya jenis hiu yang digunakan adalah hiu punai atau hiu tanduk dengan memiliki kulit yang lembut dan cita rasa yang tidak terlalu amis. Masyarat Bengkulu menjadikan kuliner bagar hiu sebagai olahan yang disajikan khusus pada bulan Ramadhan. Di luar bulan Ramadhan dijamin sulit menemukan kuliner yang satu ini.
LIHAT JUGA : Kuliner Padang Ini Paling Unik 
4. Kue tat
bay tat
Photo by petrasam.blogspot.com
Kue berbentuk segi empat ini terbuat dari tepung terigu, gula pasir, telur ayam dan mentega. Rasanya lembut dan sedikit renyah dengan manis selai nenas yang manis mengigit membuat kue ini banyak disukai. Kue ini merupakan khas Bengkulu yang sering dijumpai di acara pesta pernikahan atau hari besar Islam.
5. Gulai Kemba’ang
Gulai
Photo by lakehavensdiary.blogspot.com
Masakan ini lebih dikenal masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, karena banyak versi mengatakan bahwa gulai kemba’ang berasal dari daerah itu. Gulai kemba’ang ini terbuat dari iga sapi dan racikan beberapa jenis bumbu dan memiliki rasa yang gurih. Gulai kemba’ang merupakan makanan khas Bengkulu yang khusus disajikan pada bulan puasa dan lebaran.
6. Pendap
pendap-41
Photo by nutrisiuntukbangsa.org
Pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda selanjutnya dibungkus dengan daun talas, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama delapan jam. Pendap memiliki rasa pedas dan gurih. Pendap dijadikan lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan seseorang.
7. Lema
lema
Photo by kuliner-tina.blogspot.com
Jenis makanan ini memiliki beberapa kesamaan dengan tempoyak, yang mana Lema dibuat dengan proses fermentasi. Lema terbuat dari adonan rebung (bambu muda) yang kemudian dicincang dan dicampur ikan yang hidup di air tawar. Selanjutnya adonan itu disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat minimal tiga hari sebagai bentuk proses fermentasi.

Kuliner KHas Riau



    Ikan Asam Padeh

    Masakan khas Sumatera Barat ini harum dan lezat, meski bumbu dan cara mengolahnya sangat sederhana. Resep as...selengkapnya
    +

    Bahan-bahan

    1. 1/2 kg ikan kembung gepeng
    2. 2 bh jeruk nipis
    3. 1 sdm muncung asam jawa
    4. 1 cangkir daun kemangi
    5. 1 btg serai dimemarkan
    6. 500 ml air
    7. Bumbu dihaluskan:
    8. 4 bh cabe merah keriting
    9. 4 bh cabe rawit hijau/merah
    10. 8 btr bawang merah
    11. 1 cm jahe
    12. 3 cm kunyit
    13. 1 cm lengkuas
    14. Secukupnya gula dan garam

    Langkah

    1. Lumuri ikan dengan dengan jeruk nipis, biarkan 15 menit, tiriskan. Didihkan asam jawa dalam 250 ml air, saring, sisihkan.
  1. Masak bumbu halus dengan sisa air dalam panci/wajan hingga mendidih dan harum. Masukkan ikan, serai dan air asam. Masak ikan dengan api kecil sampai ikan matang dan air tinggal sedikit. Taburi dengan daun kemangi sesaat sebelum ikan diangkat.

Kuliner Khas Jambi

NASI GEMUK & JUS PINANG
Nasi gemuk atau nasi uduk termasuk masakan favorit di Jambi. Biasanya, nasi gemuk disantap pagi hari sebagai menu sarapan, selain lontong. Nasi ini juga bisa anda temukan di Malysia atau Singapura dengan sebutan Nasi Lemak.
Nasi gemuk dibuat dari bahan-bahan beras, santan, daun pandan, daun salam, dan daun jeruk. “Caranya, beras dicampur bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan, diaron, lalu dikukus selama sejam,”.

Sebagai ‘teman’ nasi gemuk, cukup tambahan kerupuk, telur, kacang tanah, teri , timun, bawang goreng, dan acar. “Lalu ditambah telur rebus atau mata sapi.
Sedangkan Jus pinang, yang juga merupakan jus favorit warga Jambi yang memiliki banyak khasiatnya, di antaranya meningkatkan stamina, melancarkan peredaran darah, ketahanan tubuh, dan masuk angin.
Unntuk mendapatkan satu gelas jus pinang yang enak, bahan dasarnya adalah buah pinang segar sebanyak 4 buah. Ditambah gula merah, jahe merah, pandan, serai, cengkeh, dan kulit manis. “Semua bahan diblender jadi satu. Setelah itu siap disajikan. Agar lebih nikmat Jus Pindang bisa juga dicampur dengnan sebutir telur ayam kampung.
TEMPOYAK
Tempoyak dibuat dari durian yang ‘digosongkan.’ Daging buah durian dipisahkan dari bijinya dan disimpan dalam wadah atau toples yang ditutu rapat. Makin lama waktu penyimpanan maka rasa dan aroma tempoyak juga menjadi lebih nikmat. Proses fermentasi pada daging buah inilah yang merubah unsur-unsur kimia dan fisika pada durian. Yang paling penting pembuat tempoyak harus memilih buah durian yang berkualitas baik sebgai bahan dasar. Daya tahan tempoyak bisa tahan sampat satu tahun.

Ada beberapa menu andalan yang paling disukai, antara lain Tempoyak Gurame, Tempoyak Patin, Tempoyak Udang dan Gurame Kerutup serta Malbi (masakan daging hitam seperti rendang). “Meski berbahan dasar durian, tapi setelah diolah, rasa duriannya hanya sedikit.”
Tempoyak patin, bahannya ikan patin dengan bumbu-bumbu tempoyak, cabe rawit, cabe merah, kunyit dan sere. “Cara membuatnya, semua bumbu dihaluskan kemudian diberi air masak sampai mendidih. Setelah itu tempoyak dimasukkan dan terakhir masukkan ikan. Satu ekor ikan bisa dipotong jadi empat bagian.
SRIKAYA DAN GANDUS
Salah satu kue yang paling disuka warga Jambi adaalah kue gandus. Bahan gandus dari tepung beras, sagu,santan dan daun. Bumbunya, bawang putih dihaluskan, cabe dipotong-potong kecil dan santan diaduk. Setelah bahan dicampur lalu tambah garam. Untuk mencetaknya ada dua macam, satu cetakan bulat ada juga yang ditaruh dalam loyang dan dikukus selama 10 menit. Setelah matang, kemudian dipotong-potong. Sebelum disiapkan kue dihias dulu atasnya dengan taburan udang, ebi, ayam, daging giling atau abon ikan. Soal rasa, tak perlu ditanya. Legit dan gurih seperti bubur ayam. Legit karena ada campuran tepung beras.

Sedangkan kue Srikaya terbuat dari bahan dasar tape. Dalam pembuatannya tape dicampur dengan santan, kemudian diberi perwarna hijau sekali pengharum daun pandan. Penyedap rasa ditambahkan gula dan rempah-rempah. Kemudian semua bahan di aduk hingga rata kemudian adonan diletakan pada beberapa mangkuk daun terpisah yang terbuat dari daun pisang. Selanjutanya adonan dalam mangkuk daun pisang ini di kukus hingga matang.

Kuliner Khas Padang

1. Asam Padeh

Asam Padeh Ikan Tongkol
Asam Padeh Ikan Tongkol
Asam padeh (padeh = pedas) adalah salah satu makanan khas Minangkabau. Biasanya menggunakan berbagai jenis ikan seperti ikan tongkol, kakap, tuna, gurame, bahkan cumi-cumi. Daging ikan tersebut lalu dibumbui dengan asam jawa, cabe, dan berbagai rempah lain. Rasa masakan asam padeh ini tentunya bercitara asam dan pedas.

2. Dendeng

Dendeng balado
Dendeng balado
Dendeng Batokok
Dendeng Batokok
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis-tipis, dibuang lemaknya, dibumbui dengan saum asam, manis, atau asin lalu dikeringkan dengan api kecil lalu dijemur. Di Sumatra Barat, dikenal dua macam dendeng, yaitu dendeng balado dan dendeng batokok. Dendeng balado adalah dendeng kering yang diolah lagi dengan cabe merah. Sedangkan dendeng batokok menggunakan cabe hijau yang diiris kasar dan daging sapinya setelah diiris tipis dipukul-pukul dengan batu cobek supaya menjadi lembut.

3. Pangek cubadak

Pangek Cubadak
Pangek Cubadak
Pangek artinya gulai yang dimasak kering, sedangkan cubadak adalah nangka muda. Nangka muda yang dibuat gulai dengan menggunakan bumbu-bumbu cabai merah, bawang merah, bawang putih, lengkuas, sereh, kemiri, terasi, daun jeruk, dan santan tentunya. Proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama karena dimasak sampai kering. Rasanya sangat nikmat karena bumbunya meresap hingga ke nangkanya. Kalau Anda sedang jalan-jalan ke Padang, Anda bisa datang ke Situjuah yang terkenal karena kelezatan pangek cubadaknya.

4. Rendang daun kayu

Rendang Daun Kayu
Rendang Daun Kayu
Bukan hanya daging sapi yang bisa dimasak jadi rendang, daun pun bisa! Rendang sendiri berarti “menggongseng” atau “mengaduk terus-menerus”. Salah satu jenis daun yang biasanya dipakai adalah daun surian. Biasanya olahan ini dikenal dengan nama rendang daun kayu. Daun pohon surian dicampur daun lain seperti daun jirak, mali-mali, rambai, dan daun arbai, lalu ditambahkan dengan ikan haruan atau ikan gabus. Olahan ini lalu dicampur dengan kelapa parut lalu digoreng kering.

5. Itiak lado mudo

Itiak Lado Mudo
Itiak Lado Mudo
Itiak lado mudo adalah gulai bebek muda yang direndam dengan cabe hijau khas Bukittinggi. Daging bebek muda yang empuk digodok dengan bumbu-bumbu dan juga cabai hijau selama semalaman. Waktu menggodok yang panjang membuat bumbu meresap hingga ke serat daging, menghilangkan rasa amis dan membuat daging bebek terasa lebih empuk. Saking banyaknya cabe hijau yang digunakan, bebek seolah terbenam dalam cabe hijau. Rasanya gurih dengan pedas yang cukup tajam. Rasa pedas cabe hijau ini juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh di Bukittinggi yang berhawa dingin.

6. Ikan bilih

balado ikan bilis
balado ikan bilis
Bilih adalah pelafalan bahasa minang untuk ‘bilis’. Ikan bilis atau bilis merupakan ikan kecil air tawar yang banyak terdapat di Danau Singkarak, Padang. Rasanya sangat renyah dan gurih dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Ikan bilih ini dapat diolah menjadi sambal bilis, balado, ataupun digoreng kering.

7. Palai Baluik

Palai Baluik
Palai Baluik
Palai baluik atau pepes belut adalah hidangan khas Solok Selatan. Palai artinya makanan yang dibungkus dengan daun.Hanya perbedaannya dengan pepes, palai tidak menggunakan campuran daun kemangi pada bungkusan daun pisang. Palai baluik ini menggunakan belut segar yang dimasak dengan bumbu cabe, jahe, dan kunyit lalu dibakar dengan tempurung kelapa.

8. Beras rendang/bareh randang

Beras Rendang
Beras Rendang
Jangan keliru Klikers! Beras rendang bukanlah nasi pakai bumbu rendang. Beras rendang atau bareh randang adalah snack asal Payakumbuh yang terbuat dari beras ketan yang direndang (disangrai) lalu dihaluskan. Tepung berasnya lalu dicampur dengan santan dan gula yang telah dimasak, setelah kalis lalu dicetak. Beras rendang ini memiliki rasa manis lembut dengan tekstur padat.

9. Dakak-dakak

Dakak-dakak
Dakak-dakak
Ini dia keripik singkong khas Padang Pariaman! Dakak-dakak diolah dari singkong yang diiris tipis yang dibumbui kunyit, bawang putih, dan seledri. Setelah direndam bumbu barulah singkong digoreng. Rasanya gurih dan bisa-bisa membuat Anda nggak sadar telah menghabiskan satu plastik. Keistimewaannya, bila keripik singkong biasanya keras, dakak-dakak ini renyah dan empuk.

10. Galamai

Galamai
Galamai
Galamai adalah makanan kecil yang terbuat dari tepung beras ketan, gula aren, dan santan. Galamai ini dimasak dengan menggunakan kuali besar dengan api sedang dan membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk memasaknya. Penganan yang berwarna hitam pekat dan rasanya manis ini mirip dodol atau jenang.
Sebenarnya masih banyak kuliner khas Padang lainnya yang tak kalah lezat. Saya rasa satu postingan di blog nggak bakal cukup untuk merangkum semua kuliner lezat dari Sumatra Barat. Citarasanya yang gurih dan juga spicy telah menjadikan masakan Padang terkenal sampai ke luar negeri. Gimana nggak bangga jadi orang Indonesia? Bukan hanya alamnya yang indah, namun kulinernya pun sangat kaya dan lezat-lezat.

Kuliner Khas Medan

1. Soto Kesawan

Ini kuliner favorit kami di Medan. Berlokasi di Jalan Ahman Yani (Kesawan), tidak jauh dari Restoran Tip Top dan Tjong A Fie Mansion, sebuah gerobak berada di depan warung kecil namun selalu dipenuhi pengunjung. Kami biasanya memesan soto udang yang udangnya banyak dan besar-besar. Kuah santannya katanya dicampur kaldu udang, rasa gurihnya natural dan pas, tidak bikin eneq. Selain soto udang, bisa juga pakai daging sapi, ayam ataupun jeroan. Kalau tidak salah semangkuk soto udang dihargai Rp 25.000,- Biasanya buka pagi-pagi dan siang sekitar jam 2-3 sudah habis.
Soto Udang Kesawan
Soto Udang Kesawan

2. Soto Sinar Pagi

Ini juga soto makyus lainnya di Medan. Lokasinya di Jalan Sei Deli, simpang Gatot Subroto. Sotonya khas Medan, dengan kuah kuning dan kaya akan rempah-rempah. Bisa dipilih untuk pakai daging ayam atau sapi dan ditambah perkedel serta sambal. Katanya sih lokasi ini sering sekali didatangi oleh para pejabat maupun artis-artis. Jam buka: kira-kira 07.00 – 14.00. Harganya sekitar Rp 20.000,-
Soto Sinar Pagi
Soto Sinar Pagi

3. Tip Top

Restoran ini mirip Braga Permai yang ada di Bandung. Terletak di jalanan dengan suasana kota lama dan bangunannya juga memang bangunan tua yang direnovasi terus-menerus. Menunya beraneka ragam mulai dari makanan Indonesia, Chinese food dan makanan Barat. Salah satu yang wajib dicicipi adalah es krim yang disajikan dalam berbagai campuran yang kreatif. Lokasinya cocok sekali untuk hangout bersama teman-teman.
Es Krim di Tip Top
Es Krim di Tip Top

4. Bihun Bebek Asie (Kumango)

Sebelum ke sana saya sudah browsing-browsing tips yang ditinggalkan di foursquare mengenai tempat ini. Dari kebanyakan tips tersebut, ada 2 kata yang sering disebut-sebut, yakni ‘enak banget’ dan ‘mahal’. Setelah mencicipinya langsung, memang harganya cukup mahal dibandingkan makanan sejenisnya, tapi saya melihat sendiri bagaimana Om Asie mengolah kaldu bebeknya sampai kental dan super enak rasanya. Suwiran bebeknya pun sangat banyak hingga menutupi mangkuk. Kalau tidak salah semangkuk bihun bebek dihargai Rp 50.000,-
Bihun Bebek Asie (Kumango)
Bihun Bebek Asie (Kumango)

5. Mie Ayam Jamur Kumango

Sebetulnya ketemu makanan ini saat cari-cari bihun bebek Asie dan keburu tutup. Akhirnya melipir ke sebelahnya yang menyajikan mie ayam jamur. Daging ayamnya banyak dan ada rasa minyak wijen yang bikin tambah enak. Selain itu juga ada taburan bawang putih goreng yang crispy. Maknyuss!
Mie Ayam Jamur Kumango
Mie Ayam Jamur Kumango

6 & 7. Roti Cane & Martabak Perniagaan (Gapa & Saren)

Malam-malam di Jalan Perniagaan ada 2 pilihan street food yang bisa dipilih. Keduanya menyajikan menu yang serupa: Roti tisu yang ditaburi coklat & keju, roti cane dengan kuah kari, martabak dan berbagai nasi goreng. Kami sudah mencoba dua-duanya dan menurut kami hampir sama rasa dan kualitasnya.
Martabak Ayam di Jalan Perniagaan
Martabak Ayam di Jalan Perniagaan
Nasi Goreng Mesir di Jalan Perniagaan
Nasi Goreng Mesir di Jalan Perniagaan

8. Mie Pangsit Tiong Sim (non-halal)

Makanan ini berlokasi di Selat Panjang yang katanya banyak makanan non-halal. Karena banyak yang merekomendasikan mie pangsit ini, maka kami pun mencobanya. Mie kuningnya memiliki tekstur yang renyah, dagingnya juga enak dan ada taburan crispy pork fat yang sekarang-sekarang ini sudah jarang ditemukan. So, overall we enjoyed the dish :)
Mie Pangsit Tiong Sim
Mie Pangsit Tiong Sim

9. Marutama Ramen (non-halal)

Ini sih memang bukan makanan khas Medan, namun karena kami penggemar ramen maka iseng-iseng kami coba ramen ini. Memang di Jakarta ada juga Marutama ramen, tapi kami belum pernah coba. Our verdict: so far it’s the best ramen in Indonesia! Karena beberapa kali kami makan ramen kuah kental di Australia, kebanyakan kuah ramen di Indonesia terlalu ‘ringan’. Namun menurut kami ramen di Marutama ini rasa dan kekentalannya pas. Dagingnya juga tidak pelit seperti salah satu ramen populer di Jakarta 😉
Marutama Ramen di Medan
Marutama Ramen di Medan

10. Pancake Durian

Karena Medan terkenal akan duriannya, maka snack yang mengandung durian ini jadi salah satu makanan yang wajib dicicipi di Medan. Penasaran dengan rekomendasi banyak orang, kami mencoba Pancake Nelayan yang setelah dibandingkan dengan pancake durian lain memang rasanya lebih enak. Namun harganya cukup mahal, Rp 37.000,- untuk 2 buah dan belum tambah tax (kalau beli restoran Nelayan). Sempat juga dapat rekomendasi pancake durian di Durian House seharga cuma Rp 15.000,- yang katanya rasanya tidak kalah dengan Pancake Durian Nelayan. Cuma sayang belum sempat dicoba. Kalau ada yang sudah pernah coba tolong kasih testimoninya ya :) Oh ya, kalau cari durian yang enak katanya wajib mampir ke Durian Ucok.
Pancake Durian Nelayan
Pancake Durian Nelayan
Tentu masih banyak sekali kuliner Medan yang belum sempat kami coba dalam kunjungan kami kali ini. Di antaranya: Lontong Sayur Kak Lin dan Kwetiaw Ateng. Mungkin ada yang mau berbagi info kuliner Medan lain

Kuliner Khas Aceh

1. Ayam Tangkap

Ayam Tangkap
Ayam Tangkap
Ayam tangkap adalah kuliner khas Aceh berupa ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Setelah dibumbui, ayam digoreng. Bersamaan dengan itu dimasukkan pula beberapa genggam daun kari (orang Aceh menyebutnya Teumuru), salam koja, dan daun pandan. Rasa rempah dedaunan ini akan meresap sampai ke dalam daging. Ayam tangkap ini disajikan dengan daun yang menutupi ayam. Saat masih hangat, daun ini memiliki tekstur yang renyah seperti keripik. Ayam tangkap ini memiliki citarasa lezat yang sangat khas.

2. Mie Aceh

Mie Aceh
Mie Aceh
Mie Aceh merupakan masakan mie khas Aceh yang dimasak dengan berbagai macam rempah. Mie aceh ini menggunakan mie kuning tebal yang ditambahkan dengan irisan daging sapi, daging kambing, atau makanan laut seperti kepiting, cumi, atau udang. Mie Aceh ini bisa disajikan dengan cara digoreng ataupun direbus. Mie Aceh yang disajikan dengan kuah menggunakan semacam kuah kari yang pedas.

3. Kuah Pliek U

Kuah Pliek U
Kuah Pliek U
Kuah Pliek U merupakan masakan gulai bersantan yang sangat digemari di pesisir timur Aceh. Pliek adalah sejenis ampas pembuatan minyak kelapa yang sudah tidak mengandung minyak. Kuah Pliek U ini disajikan dengan buah nangka muda, buah pepaya muda, daun melinjo, kacang panjang, rebung kecombrang, buah melinjo, dan udang kecil. Kuah Pliek U ini biasanya disajikan dengan nasi dan ikan goreng. Masyarakat Aceh percaya bahwa Kuah Pliek U ini dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh. Kuah Pliek U juga merupakan makanan melambangkan kekerabatan dan keanekaragaman masyarakat Aceh yang dapat disatukan dalam satu kuali sehingga rasanya unik dan dapat digemari seluruh dunia. Kuah Pliek U sangat mudah untuk ditemukan di setiap rumah makan Aceh.

4. Sate Matang

Sate Matang
Sate Matang
Sate Matang adalah salah satu kuliner khas Aceh yang berbahan dasar daging kambing. Dinamakan sate matang karena awal mulanya sate ini dijual di kota Matang Geuleumpang Dua, sebuah kecamatan di Kabupaten Bireuen. Sate matang ini mulai populer sejak tahun 1990-an di berbagai kota besar di Aceh. Daging kambing dipotong dadu besar-besar dengan rendaman bumbu yang kaya rempah-rempah. Sate matang ini disajikan dengan pelengkap kuah kaldu kambing. Kuah kaldu yang kental seperti kari ini pun sangat kaya rempah-rempah seperti kapulaga, bunga lawang, cengkeh, dan merica. Sate matang ini biasanya disajikan dengan saus bumbu kacang tanpa kecap.

5. Sie Reuboh Puteh

Sie Reboh Puteh
Sie Reuboh Puteh
Inilah salah satu kuliner khas Aceh yang merupakan warisan kuliner Aceh Besar. Sie Reuboh Puteh atau dalam bahasa indonesianya adalah daging masak putih merupakan daging sapi (atau daging kambing) yang direbus dengan bawang putih, cabe rawit, garam, dan cuka, kemudian dilumuri perasan jeruk nipis dan diangin-anginkan selama sehari semalam. Lalu daging dipotong dadu dan digoreng. Sie Reuboh Puteh ini memiliki citarasa asam segar dengan sedikit pedas. Citarasa khas dalam Sie Reuboh Puteh ini berasal dari cuka enau atau cuka gampong. Cuka enau ini memiliki aroma yang lebih harum dibanding cuka botolan. Karena banyak lemaknya, maka Sie Reuboh Puteh ini wajib disajikan panas-panas. Sie Reuboh Puteh ini juga sering dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan hingga satu bulan.

6. Gulai Kambing

Gulai Kambing
Gulai Kambing
Gulai kambing Aceh memiliki citarasa yang khas karena dimasak dengan menggunakan bumbu-bumbu khas Aceh. Gulai kambing ini dimasak dalam kuali besi besar yang terus dipanaskan. Gulai ini memiliki citarasa yang khas dengan aroma rempah-rempah. Daging kambingnya empuk tanpa bau prengus. Kuahnya yang berwarna kuning keruh dilengkapi dengan sumsum yang berasal dari tulang. Gulai kambing ini biasanya disajikan bersama nasi, potongan daging kambing bakar, dan potongan lombok rawit hijau. Gulai kambing ini bisa juga disajikan bersama roti canai.

7. Keumamah (ikan kayu)

Ikan Kayu
Keumamah (Ikan Kayu)
Keumamah atau ikan kayu adalah masakan tradisional Aceh yang berbahan dasar ikan tongkol. Ikan tongkol yang telah direbus lalu dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah itu, ikan diiris tipis-tipis. Ikan kayu ini memiliki tekstur yang renyah. Ikan kayu ini lalu biasanya dimasak dengan berbagai bahan masakan, seperti santan kelapa, kentang, cabai hijau, dan rempah-rempah lainnya. Ikan kayu ini dapat bertahan lama sehingga cocok untuk menjadi bekal dalam perjalanan jauh. Ikan kayu ini sangat terkenal selama perang Aceh melawan Belanda di hutan karena tahan lama dan mudah dimasak.

8. Bu Sie Itek

Sie Itek
Sie Itek
Para penggemar bebek wajib menyantap bu sie itek saat bertandang ke Aceh. Bu Sie Itek atau nasi daging bebek merupakan nasi putih yang dicampur dengan gulai daging bebek. Gulai daging bebek ini dimasak dengan berbagai rempah seperti cabai, bawang, merica, lada, ketumbar, dan lainnya. Proses memasaknya cukup lama supaya daging bebeknya empuk. Aroma kuah gulainya cukup menyengat hidung dengan citarasa yang sangat berempah. Bu Sie Itek ini merupakan kuliner khas Aceh yang berasal dari Kota Juang, Kabupaten Bireuen.

9. Martabak Aceh

Martabak Aceh
Martabak Aceh
Kuliner khas Aceh yang satu ini sekilas memang mirip seperti martabak telur pada umumnya. Namun proses pembuatannya berbeda dengan martabak telur biasanya. Unik, karena kulitnya di dalam dan telurnya di luar. Kulit martabaknya yang dibentuk persegi digoreng dahulu, persis seperti roti canai. Lalu adonan kulit yang telah digoreng ini dituangi kocokan telur yang telah dicampur bumbu-bumbu lalu kembali digoreng. Citarasanya gurih dengan rasa sedikit pedas. Martabak Aceh ini biasanya divariasikan juga dengan bumbu kari dan gulai daging.

10. Rujak Aceh Samalanga

Rujak Aceh Samalanga
Rujak Aceh Samalanga
Samalanga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Bireueun. Rujak Aceh Samalangan ini memiliki keunikan dari citarasanya yang asam, manis, dan pedas. Buah-buahan yang digunakan relatif sama, seperti mangga, pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, nanas, dan timun. Sedangkan bumbu-bumbunya adalah garam, cabe rawit, asam jawa, gula aren cair, kacang tanah dan pisang monyet, dan buah rumbia. Buah rumbia ini menjadi bahan khas Rujak Aceh Samalanga. Uniknya, Rujak Aceh Samalanga ini diolah di dalam ulekan besar dari batu atau kayu jati yang dapat menampung 50 porsi rujak.

11. Roti Cane

Roti Cane
Roti Cane
Anda mungkin lebih mengenal roti cane sebagai makanan India. Wajar, memang. Roti cane ini awalnya dibawa oleh para pedagang India puluhan tahun lalu. Roti cane kemudian menjadi populer di Aceh sebagai kuliner khas Aceh. Roti cane ini terbuat dari adonan tepung yang dicampur dengan mentega dan gula lalu digoreng tipis-tipis. Citarasanya gurih berpadu dengan rasa manis. Roti cane ini biasanya disajikan dengan kari kambing pedas.

12. Kopi Sanger

Kopi Sanger
Kopi Sanger
Siapa yang belum pernah mendengar nikmatnya kopi aceh? Namun, mungkin belum semua pernah mendengar tentang Kopi Sanger. Kopi Sanger ini bisa disebut dengan Cappuccino dari Aceh. Kopi sanger ini dibuat dari campuran kopi hitam dari biji kopi robusta ataupun arabika dengan susu kental manis yang dicampur gula. Kopi ini lalu dikocok hingga berbuih. Untuk rasa, kopi sanger ini tentunya berbeda dengan kopi susu biasa karena takaran kopi dan susunya berbeda.

Minggu, 22 November 2015

5 Kuliner Khas Lombok

1. Plecing Kangkung Khas Lombok
Kangkung sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Tetapi ada yang berbeda pada plecing kangkung khas Lombok, Nusa Tenggara Barat ini. Kangkung yang digunakan untuk memasak Plecing ini juga sangat khas. Tidak seperti tanaman kangkung yang biasa tumbuh di Pulau Jawa, kangkung khas Lombok ini berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu sehingga menghasilkan kangkung dengan batang yang besar dan renyah. Kangkung di daerah ini memang sangat terkenal, teksturnya lembut sehingga tidak terasa alot walaupun kita makan hingga ke batangnya.
Plecing kangkung yang renyah dipadukan dengan  sambal yang terbuat dari tomat yang diolah dan di racik dari cabai rawit serta terasi Lengkare yang gurih dan manis. Terasi inilah yang makin memperkaya rasa plecing kangkung serta  bumbu urap. Anda dapat mencicipi plecing kangkung di setiap Rumah Makan, namun Rumah Makan yang terkenal dengan Plecingnya adalah Rumah Makan Dua-EM bersaudara yang berlokasi di Jl. Transmigrasi 99 Mataram. Mampirlah untuk merasakan sensasi kelezatan plecing kangkung khas Lombok.
2. Ayam Taliwang

  Tidak lengkap rasanya jika datang ke Lombok tetapi tidak mencicipi Ayam Taliwang khas Lombok. Masakan Ayam Taliwang dapat kita temui di Rumah Makan Padang, rugi bila Anda tidak mencicipi Ayam Taliwang Khas Lombok di tempat asalnya. Menu Ayam Taliwang menggunakan ayam kampung yang berumur tidak terlalu tua sekitar tiga sampai empat bulan, karena ayam akan terasa lebih manis tanpa tambahan pemanis dan akan lebih empuk.
Ayam Taliwang dapat disajikan dengan cara digoreng atau dibakar dengan kayu nangka atau kayu kopi. Kayu jenis ini memberikan aroma lebih enak dan nyala api yang lebih lama.Jika menggunakan kompor gas atau arang, aroma yang dihasilkan akan berbeda. Rasakan kenikmatan Ayam Taliwang di sela liburan Anda di Lombok, datanglah ke Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Irama yang berada di kawasan Cakranegara, serta bisa juga di Warung Bang Udin yang tidak pernah sepi pengunjung.
3. Sate Bulayak

Lezat! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kelezatan Sate Bulayak. Bulayak adalah sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Hampir sama dengan lontong, bedanya masakan Jawa itu dibungkus dengan daun pisang. Hampir mirip juga dengan ketupat, tetapi Bulayak lebih lembut dan gurih dibanding ketupat maupun lontong.
Bulayak disajikan dengan sate atau jeroan yang dilumuri bumbu khas Sasak ditambah kucuran air jeruk nipis dan sambal. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, lalu direbus dengan santan dalam jumlah dominan. Cara menghidangkan Sate Bulayak juga unik. Penjual biasanya tidak menyediakan garpu maupun sendok sehingga Anda harus menikmati sate ini dengan cara dicocol pada bumbu sate yang sudah disediakan. Anda dapat mengunjungi beberapa objek wisata seperti halaman Pura Lingsar, Taman Narmada, Taman Suranadi, Makam Loang Baloq hingga di beberapa sudut Pantai Senggigi serta di Jalan Udayana.
4. Sate Rembiga
Lombok masih punya sate yang juga tak kalah enak dan khas, yakni Sate Rembiga. Dinamakan “Rembiga” karena berasal dari nama sebuah desa Rembiga yang berada di dekat bekas Bandara Selaparang. Sate yang berbahan utama sapi ini rasanya sangat lezat, perpaduan antara gurih, manis dan pedas.Memang akan lebih afdol jika Anda menikmati Sate rembiga di warung dimana sate ini pertama dikenalkan. Warung Rembiga di Jalan Dakota Nomor 2 Rembiga Mataram ini sudah berdiri sejak 25 tahun lalu.
Lokasinya memang tidak tepat di pinggir jalan raya namun cukup srategis membuat warung ini menjadi pilihan utama untuk mengisi perut yang kelaparan sekaligus bagi yang ingin menikmati kuliner khas Lombok. Bersiaplah untuk berdesakan dengan pembeli lain apalagi di jam-jam makan siang dan makam malam.Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sate Rembiga ini sangatlah sederhana dan mudah untuk dicari yaitu cabe rawit, terasi, bawang putih, garam, gula dan tentu saja daging sapi. Daging sate khas Rembiga ini dipotong kecil-kecil. Sebelum dimasak, dagingnya direndam dengan bumbu hingga 3 jam supaya meresap. Dengan komposisi yang pas dan kombinasi rasa yang seimbang, akan menghasilkan rasa sate yang enak walaupun racikan bumbunya sangat sederhana.
5. Nasi Balap Puyung
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ternyata tidak hanya surga pantai dan keindahan bawah laut saja namun juga makanan enak. Anda harus merasakan Nasi Balap Pucung yang pedasnya membuat orang ketagihan. Makanan yang sudah merambah hingga pasar mancanegara ini harus Anda masukkan kedalam daftar sajian kuliner yang harus dicicipi.Secara tampilan, menu Nasi Balap Puyung ini tidak terlalu istimewa. Hanya berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Kekuatan makanan ini adalah terletak dari rasa pedas bumbunya yang sederhana. Sedangkan bumbu ayamnya terdiri dari cabai, bawang putih dan terasi. Untuk perbandingan, jika kita memasak 10 kg ayam, komposisi cabainya sekitar 1 kg dan sedikit bawang putih serta terasi.
Tempat yang terkenal nasi balap pucungnya di Lombok berada di nasi balap pucung cap Inaq Esun di Desa Puyung, Lombok Tengah. Jika malam semakin larut, tempat makan ini semakin ramai pembeli. Keistimewaan nasi milik Inaq Esun ini adalah karena tidak memakai bahan pengawet alias bahan-bahannya alami dan diproses dengan bumbu tradisional khas Sasak. Pedasnya nasi ini memang sangat nendang. Para pembeli yang datang selalu repot mengelap keringat yang bercucuran karena menahan pedas. Selamat mencoba!